Forum Group Discussion Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dalam Pemetaan Potensi Sumber Daya Alam di Desa Busung Panjang
DOI:
https://doi.org/10.69812/jpn.v1i1.85Keywords:
Pemberdayaan Masyarakat, Pemetaan, PotensiAbstract
Artikel ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat pesisir di Desa Busung Panjang melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memetakan dan mengelola potensi sumber daya alam (SDA). Desa ini, yang terletak di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, memiliki potensi SDA yang besar terutama di sektor perikanan, namun menghadapi tantangan dalam pengelolaannya, baik dari segi pengetahuan, infrastruktur, dan aksesibilitas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah desa serta partisipasi aktif masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan program berbasis potensi lokal secara berkelanjutan. Melalui FGD, perangkat desa dan masyarakat dilatih untuk mengidentifikasi potensi sumber daya alam dan mengembangkan produk berbasis alam, khususnya sektor perikanan, yang dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat. Hasil FGD menunjukkan adanya peningkatan kesadaran mengenai pentingnya pengelolaan SDA yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Namun, beberapa tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur dan sarana, serta rendahnya pengetahuan kewirausahaan, masih menghambat pemanfaatan SDA secara optimal. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan mencakup pelatihan lebih lanjut dalam kewirausahaan berbasis hasil laut, peningkatan akses terhadap modal, dan pengembangan infrastruktur yang mendukung distribusi produk. FGD ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal untuk menciptakan model pengelolaan SDA yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Sebagai rekomendasi, program-program pelatihan dan penguatan kapasitas kelembagaan perlu dilanjutkan dengan penekanan pada peningkatan infrastruktur dan akses pasar untuk mengoptimalkan potensi SDA yang ada, serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.
Downloads
References
Alsop, R., & Heinsohn, N. (2012). Measuring Empowerment in Practice: Structuring Analysis and Framing Indicators. World Bank Publications.
Butarbutar, D. N., Sintani, L., & Harinie, L. T. (2020). Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir Melalui Pemberdayaan Perempuan. Journal of Environment and Management, 1(1), 31–39. https://doi.org/10.37304/JEM.V1I1.1203
Dolezal, C., & Novelli, M. (2022). Power in community-based tourism: empowerment and partnership in Bali. Journal of Sustainable Tourism, 30(10), 2352–2370. https://doi.org/10.1080/09669582.2020.1838527
Gautama, B. P., Yuliawati, A. K., Nurhayati, N. S., Fitriyani, E., & Pratiwi, I. I. (2020). Pengembangan Desa Wisata Melalui Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 355–369. https://doi.org/10.31949/jb.v1i4.414
Hendrayani, Y., Hashim, N. H., Zen, I. S., & Titisari, P. W. (2019). Stakeholders Collaborations Process Towards Community Empowerment: The Success Story West Java CSR Forum. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 298(1), 012035. https://doi.org/10.1088/1755-1315/298/1/012035
Kasmel, A., & Andersen, P. T. (2011). Measurement of Community Empowerment in Three Community Programs in Rapla (Estonia). International Journal of Environmental Research and Public Health 2011, Vol. 8, Pages 799-817, 8(3), 799–817. https://doi.org/10.3390/IJERPH8030799
Kurnianingsih, F., Putri, R. A., Mahadiansar, M., & Valentina, A. (2022). Pembinaan Kapasitas Kelembagaan Desa di Kawasan Pesisir: Pengalaman di Desa Busung Panjang Kabupaten Lingga. Alfatina: Journal of Community Services , 2(1), 6–18. https://journal.inspire-kepri.org/index.php/JoCS/article/view/84
Kusnadi. (2006). Filosofi pemberdayaan masyarakat pesisir (1st ed.). Humaniora.
Maryani, D., & Nainggolan, R. R. E. (2019). Pemberdayaan masyarakat.
Mohamad, M., & Shaharuddin, S. (2014). Online Forum Discussion to Promote Sense of Learning Community among the Group Members. International Education Studies, 7(13), 61–74. https://doi.org/10.5539/ies.v7n13p61
Nagaoka, M. (2011). Revitalization of Borobudur: Heritage tourism promotion and local community empowerment in cultural industries. ICOMOS 17th General Assembly.
O.Nyumba, T., Wilson, K., Derrick, C. J., & Mukherjee, N. (2018). The use of focus group discussion methodology: Insights from two decades of application in conservation. Methods in Ecology and Evolution, 9(1), 20–32. https://doi.org/10.1111/2041-210X.12860
Parker, A., & Tritter, J. (2006). Focus group method and methodology: current practice and recent debate. International Journal of Research & Method in Education, 29(1), 23–37. https://doi.org/10.1080/01406720500537304
Pratama, W. D. A. (2016). Evaluasi Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. J+PLUS UNESA, 5(1), 1–7. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/36/article/view/16059
Scheyvens, R. (1999). Ecotourism and the empowerment of local communities. Tourism Management. https://doi.org/10.1016/S0261-5177(98)00069-7
Seal, D. W., Bogart, L. M., & Ehrhardt, A. A. (1998). Small group dynamics: The utility of focus group discussions as a research method. Group Dynamics, 2(4), 253–266. https://doi.org/10.1037/1089-2699.2.4.253
Setiawan, R. (2017). Manajemen pemberdayaan masyarakat pesisir. Umrahpress, 304.
Trisnawati, A. E., Wahyono, H., & Wardoyo, C. (2018). Pengembangan Desa Wisata dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal. Jurnal Pendidikan, 3(1), 29–33. https://doi.org/10.17977/JPTPP.V3I1.10356
Usman, S. (1998). Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pustaka Pelajar.
Wilkinson, S. (1998). Focus group methodology: a review. International Journal of Social Research Methodology, 1(3), 181–203. https://doi.org/10.1080/13645579.1998.10846874
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Annissa Valentina, Marliani Marliani, Rizqi Apriani Putri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format for any purpose, even commercially.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
- The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made . You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.